Cerita Bapak Rahmadi, korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu.
Tanggal : 18 October 2018
Penulis : Rinda Sulistiawati
Sosok gagah dan tegar itu akhirnya berurai air mata, ketika menceritakan apa yang terjadi dengan keluarganya saat gempa dan tsunami melanda desanya.
“ yang saya pikirkan hanyalah, saya harus ketemu sama anak istri saya, itu saja yang di pikiran saya".
Pak Rahmadi dan keluarganya tinggal di desa Kabunena, kec Ulujadi, kab. Palu, rumah mereka terletak tak jauh dari pantai. Namun ia bersyukur karena tsunami tak sampai menghantam rumahnya.
Ia berhasil bertemu dengan istri, anak serta orangtuanya setelah terpisah beberapa jam. Akan tetapi berita duka ia terima keesokan paginya, mertua, adik ipar serta keponakannya hilang tak ditemukan di daerah petobo, dimana di lokasi itu banyak korban jiwa akibat gempa hebat yang membuat tanah terbelah dan bergeser.
“Sudah beberapa hari saya nggak bisa tidur karena terus terbayang – bayang berita duka ini dan juga saya agak trauma,” tuturnya kepada Team Medis Alpha Omega dan Humedica yang datang memberikan bantuan di posko mereka.
Sudah 20 hari sejak peristiwa gempa dan tsunami yang menerjang kota Palu Donggala dan Sigi. Trauma yang mendalam tentu saja di rasakan oleh para korban dan keluarganya. Bapak Rahmadi kembali berkata “ saya berterimakasih karena pengobatan seperti yang dilakukan oleh Alpha Omega Peduli dan Humedica ini sangat membantu kami, karena kami bisa mendapatkan obat yang layak dan juga bisa mengeluarkan beban pikiran kami. Terimakasih banyak Alpha Omega Peduli dan Humedica atas kepeduliannya.